Teman Spesial

13:22

Well, judulnya emang agak - agak alay gitu ya nggak sih? :p





"Teman itu selalu ada disaat senang sama sedih, jangan dateng pas seneng senengnya aja!'

Cukup sering gue menemukan kalimat - kalimat semacam itu terucap dari berbagai mulut, tertulis di bermacam media sosial. Gue juga salah satu orang yang menyetujui pernyataan diatas. Gue selalu merasa bahwa yang namanya teman ya jangan dateng pas ada maunya aja, terus kalau lagi seneng kita dilupain. Banyak kok orang kayak gitu yang pernah mampir di hidup gue, dan gue juga nggak munafik, secara sadar dan tidak sadar gue juga pernah datengin orang pas ada maunya aja. Di dunia ini kita menjadi protagonis dan antagonis sekaligus,  bukan?


Pertemanan, persahabatan, adalah sebuah bentuk hubungan antar manusia yang sebenarnya jauh lebih kompleks dibandingkan hubungan percintaan, anak - orangtua, saudara, atau bahkan hubungan antar rekan  kerja. Percintaan dapat dipastikan keterikatannya saat ada yang mengakui perasaan dsb, anak - orangtua jelas saat seorang wanita mengandung saat itu juga terbentuk keterikatan antar orangtua - anak, begitu juga suadara yang dapat dilihat keterikatannya dari kelahiran atau pernikahan seseorang.
Begitu juga rekan kerja, yang jauh lebih resmi dalam mengikat hubungan.

Lalu pertemanan? Persahabatan? batas mana yang mengukur seseorang dapat dikatakan berteman, bersahabat? Bagaimana kalau salah satu merasa menjadi teman dekat, namun salah satunya hanya merasa biasa saja? Orang bilang hubungan antar sahabat dapat sekokoh karang, padahal disisi lain ia setipis kertas. Orang yang kita sebut sahabat, kapanpun bisa menjauh , menghilang, karena berbagai alasan. Orang yang kita bagi susah senang bersama, masalah terberat kita, hal hal remeh tentang kita, suatu hari bisa menjadi orang lain yang seolah tak pernah saling kenal. Dan kita tidak bisa mencegahnya pergi. Kita nggak bisa menuntut ia untuk tetap tinggal. Karena persahabatan tidak pernah terikat dengan nyata. Karena persahabatan itu tentang rasa, dan rasa memiliki kuasa, kapan ia datang dan apakah ia akan tetap tinggal atau pergi.

Tapi pada suatu waktu, gue menemukan orang - orang yang menurut gue memang diciptakan Tuhan untuk ada di hidup gue untuk bersenang senang.







Awalnya gue dekat (cieelah) sama ayu duluan , dan suatu hari dia menarik seorang aulia ke hidup gue. Jadi kita bertiga cukup sering main bareng, haha hihii nggak jelas ngabisin waktu(gue ngga akan pernah bilang main sama mereka itu membuang waktu), and the best thing is kita nggak pernah curhat heart to heart or deep talk or something. Well, satu satunya deep talking yang kita lakukan adalah berdebat polos sama  bego beda tipis -__-
Dia nggak perlu tau masalah apa yang ada dalam hidup gue, tapi dia bisa meringankannya. Kurang keren apa coba, ahahaha. Setiap lagi main bareng, gue nggak pernah ngeluh ngeluh te ntang apa yg sedang gue alami, ya secara posisi gue disitu adalah sebagai pendengar king and queen drama ini hahahaha, tapi dengan ketawa bareng, pikiran gue, beban gue, apapun itu yang memenuhi kepala gue jadi rileks dan terlupakan sejenak.
Dan yaaa ayu juga pas ngumpul nggak pernah curhat masalah yang pribadi banget atau aul juga nggak cerita kesulitan hidupnya yang gimana - gimana. The most personal shit we've ever talk about kalau nggak masalah IP, dunia perkuliahan yang melelahkan, dan nggak punya uang. Sisanya debat debat yang berujung tidak jelas, dan cerita - cerita ngalor ngidul.

Lalu gue sering mikir, bukankah ini berarti kita ketemu dan main hanya untuk senang senang?  Tapi secara tidak langsung mereka juga membantu gue disaat gue susah. Dengan ketawa sama mereka sudah mengurangi beban pikiran gue. Punya masalah, curhat ke temen, terus dikasih solusi yang belum tentu juga gue jalanin udah mainstream hahaha. Sama mereka, gue nggak usah cerita nggak usah minta solusi pun gue jadi happy dengan sendirinya. Best. Thing. Ever.


The Perks of Being a Wallflower, yap, gue selalu merasa Stephen Chbosky pernah mengintip kedalam kehidupan gue. 90% Charlie is living inside me. Ngga berapa lama setelah gue nonton film itu,baru gue main sama ayu dan aul.dan gue makin merasa Stphen Chbosky  pernah meletakkan cctv di mobil aul pake mesin waktu dari tahun 1999 waktu dia nulis buku itu hahaha (ok, imajinasi gue mulai liar). Kalau udah di dalam mobil aul gue udah berasa jadi Charlie banget deh sayangnya mobil aul atasnya nggak bisa dibuka hahahahahahahahahahahaha

Sebagai seorang introvert, and a wallflower, yea, gue  cukup sering menjadi pendengar diantara orang - orang yang dominan berbicara. Biasanya gue nggak terlalu betah berada disuatu "perkumpulan" yang heboh dan berisik. Begitu juga aul dan ayu, yang kalau udah heboh dan debat gue berasa jadi anak yang liat emak bapaknya berantem -__-
But I love them. Entah kenapa gue stay diantara orang orang berisik itu. Entah kenapa menjadi pendengar mereka aja udah cukup. Gue merasa cukup bahagia menjadi pendengar debat debat keras kepala mereka, atau hal hal gila yang mereka lakukan.
Aul sering bilang gue diem aja. Tapi ya gue emang tidak keberatan untuk diem aja dan mendengarkan. I'm having fun with you guys :)

Tapi ya itu maaf gue nggak ekspresif banget, gue bahkan selalu merasa gue tidak bisa tersenyum dengan benar. Jadi kalau gue diem aja, atau muka gue datar aja, atau gue ketawa aja,itu sebenernya gue lagi dengerin kalian cuma gue nggak tau harus masang  muka kayak apa hahahahah.


Gue tau kalian berdua punya lebih banyak teman diluar sana, dimana - mana, and I don't mind if someday I'll fade away from your life. Just being a picture in one of your million photos on facebook album, or just  a list of friends in your Path. I used to it.
Tapi buat gue, yang punya teman "dekat" bisa dihitung dengan jari, ya kalian adalah salah dua dari jari gue. Makanya waktu kemaren ayu tau tau pulang, it's hurt me so much. Gue terbiasa ketika gue dilupakan orang, tapi gue nggak pernah di cut off langsung begitu. it's like cutting my own finger!!. Gue berasa kayak anak yang orangtuanya lagi berantem terus cerai tau gak, terus gue liat aul speechless gue makin speechless hhahaahahaha.

Seperti yang sudah sudah, gue nggak banyak berharap dan nggak menuntut kalau kita bestfriend, kalau kalian harus selalu ada atau kita harus selalu bersama forever and ever, I just want you to know that you've  save me, save my life in many ways that you never know. That I love you two, and I'm glad I still alive and met you. Thankyou. Yes, you are my special friends :)


PS : sorry Iam a freaky freak emotional, and sorry for my broken english








And in this moment, I swear, we are infinite








You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images