Kazoku Game

10:12

"Iinee.."







Dorama ter sinting yang sejauh ini gue nonton.(dalam artian positif loh ya). Awalnya gue menemukan dorama ini karena gue nyari dorama genre family yang unyu unyu gitu kan, jadilah gue searching drama bergenre family. Ditemukanlah dorama Kazoku Game, dengan genre : Family, School life. 
Dengan sinopsis yang kurang lebih rata rata cuma bilang "tentang Yoshimoto Koya seorang guru privat yang ditantang untuk mengajar Shigeyuki Numata , seorang siswa kelas 9 SMP korban bullying dan mogok sekolah. Tidak hanya mengajari Shigeyuki, Yoshimoto pun 'mengajari' keluarga Numata"

Pertama nonton, ekspektasi gue adalah gue akan mendapatkan drama konvensional tentang kehidupan sekolah, seorang guru yang jadi pahlawan dan berdedikasi tinggi untuk membantu muridnya lolos ke sekolah ternama, juga hubungan keluarga yang retak retak dikit lalu kemudian menjadi super harmonis. Pokoknya gue berpikir akan menonton sebuah dorama yang unyu unyu lembut, seperti warna warna yang mendominasi posternya. 
Mungkin jadi sangat sinting dan surprise karena gue memang tidak mengharapkan dan tidak menyangka juga dengan sengaja menghindari review review, sehingga gue bener bener terkejut dan puas sama dorama ini. Seriously, kalo lo belom nonton, gue sarankan stop baca sampai sini dan nonton! 






Di episode pertama, yang terus berputar putar di kepala gue adalah "What the fuck is this!? Gila!? njiiiing!Apa?? Kenapa? Kok? kok???"
Setelah itu gue sok sok berasumsi dan mencoba menebak nebak oh ini pasti begini, oh itu pasti gitu, dia nih yang jahat, dia nih dalangnya, dia nih, dia nih... sampai beberapa episode kemudian, gue tetep sok ber hipotesa ria kayak Conan, dan si dorama ini sukses mengaduk ngaduk dugaan dugaan saya berlapis lapis dan bikin saya makin bingung dan penasaran sendiri. Sampai akhirnya saya menyerah dan mengikuti alur yang super tidak tertebak itu sampai selesai. 



Numata 'the broken' family


Jadi, drama ini bukan drama unyu unyu soal tetek bengek kehidupan sekolah dan guru yang pahlawan atau keluarga bahagia. Ini drama dengan nuansa dark, yang bikin hati lo berat bahkan di adegan lucu sekalipun gue nggak kuat ketawa sangking beratnya atmosfir yang udah diciptakan drama ini.

Jadi drama ini bercerita tentang keluarga Numata, yang beranggotakan 4 orang, yaitu Ayah yang merupakan pekerja kantoran yang tidak perduli dengan keluarga, Ibu yang naif dan takut melukai anak anaknya sehingga ia bersikap 'tidak marah' dan malah terkesan tidak perduli, anak pertama Numata Shinichi yang sukses dengan gilang gemilang mulai dari akademik sampai non akademik, lalu anak kedua Shigeyuki Numata yang lemah dan korban bullying sehingga ia mogok sekolah dan kerjanya main game saja. Pokoknya itu keluarga bobrok se bobrok bobroknya di dalam. Tapi dari luar, keluarga tersebut adalah keluarga kaya dengan rumah besar dan mobil mewah, dan harmonis.

Suatu hari, ayah dan ibu Numata ini kehabisan akal karena Shigeyuki masih saaja mogok sekolah, bahkan setelah menghadirkan 6 guru privat yang berbeda beda. Mereka akhirnya memanggil satu guru privat baru yang bernama Yoshimoto Koya. Ia mengaku lulusan Todai University(semacam UI lah kalo disini) dan tagline di websitenya adalah anak didiknya 100% masuk Todai. 
Dan jadilah si Yoshimoto ini guru privat Shigeyuki. Yoshimoto ini rada nyeleneh, banyak yang bilang psycho. Cara mendidiknya menggunakan kekerasan fisik(nggak sadis sih), juga tekanan psikologis supaya si Shigeyuki menjadi orang yang lebih kuat.

Yoshimoto Sensei
Sebenernya nggak cuma Shigeyuki saja yang diajar olehnya, ia berniat 'mengajar' satu keluarga Numata untuk menjadi keluarga yang lebih baik, bukan  orang orang asing yang hanya berbagi tempat tinggal seperti yang diucapkannya di episode terakhir. Tapi cara ia 'mengajar' keluarga itu adalah dengan penderitaan. Bener deh, drama ini bikin frustrasi karena lo nggak bisa percaya tokoh manapun disini,bahkan sampai episode terakhir!. Serasa kita berada di dalam keluarga Numata, dimana tidak ada yang dapat dipercaya sama sekali.

Intinya nih, Yoshimoto 'ngajarin' keluarga Numata, karena ia melihat Shigeyuki yang jika keadaan keluarganya tetap seperti itu akan menjadi orang yang lemah dan tidak berubah, dan terus menjadi korban bullying. Juga Shinichi si anak pertama yang berpotensi sebagai pem-bully dengan kepribadian dan sifatnya yang berdarah dingin karena belum pernah merasakan penderitaan. 



Di dorama ini bertaburan adegan adegan yang sangat satir dan bikin nyesek sendiri ngeliatnya. Betapa keluarga itu bobrok sekali.Betapa keluarga itu nggak punya ikatan satu sama lain. 
Gue suka banget soundtracknya, musik musik dengan instrumen terompet yang nyeleneh makin membolak balik perasaan waktu nontonnya. Sampe lo empet sendiri. Sampe muak sendiri sama keluarga Numata yang super duper bobrok ini. Nggak segampang itu mengecap "dia tokoh antagonis" atau "dia tokoh protagonis" di dorama ini. Karena memang, dalam dunia sehari hari, seseorang akan menjadi tokoh antagonis dan protagonis tergantung sudut pandang orang lain, bukan?

Akting akting para pemerannya (Sakurai Sho sebagai Best Actor, Kamiki Ryunosuke sebagai Best Supporting Actor) dan akting yang lainnya pun oke banget.  Ini drama juga dapet penghargaan Best Dorama di 77th Television Drama Academy Awards dan banyak menyabet penghargaan lain di award itu.

Ini dorama keren banget lah ya, sangat sangat keren. Mungkin dari awal bakal ketebak juga endingnya akan seperti apa, tapi plis, plot twist nya nggak bisa bikin lo berhenti nonton untuk mengungkap kebenaran *tsaelaaah hahahaha Never trust anyone in this dorama! hahahahahahahaha*ketawa psycho ala Yoshimoto-sensei

Yang paling the best disini adalah nilai moralnya. Drama ini mengangkat isu isu di Jepang sana tentang pendidikan dunia sekolah, dan cara orangtua mendidik anak anak mereka di rumah, bullying di sekolah , bunuh diri, dll. 
Bullying disana sangat sangat kejam, dan bunuh diri yang sangat mudah terjadi. 
Bullying bukanlah hal yang mudah dihindari dan diselesaikan begitu saja dengan cara minta maaf dan berjabat tangan. Bullying bukan saja tentang ejek ejekan, bukan saja tentang rebutan pacar. Dibanding depresi dan melampiaskan dengan cara menyakiti diri sendiri perlahan lahan, sepertinya disana lebih berani langsung bunuh diri saja. 
Oh, dan nggak cuma membahas sisi bullying dari segi korban. drama ini juga mengangkat bullying dari segi pelaku. Bagaimana seseorang bisa menjadi pem-bully, faktor faktor didikan orang tua lah yang sesungguhnya menjadi pemicu seseorang bisa menjadi segitu kejamnya, dan bahkan bisa saja si pelaku bully itu adalah korban juga, korban dari didikan orang tua yang salah. 
Dorama ini mengajarkan betapa pentingnya peran orangtua dalam pembentukan karakter seorang anak. Bagaimana seharusnya orangtua bersikap. Bagaimana seharusnya orangtua menghadapi anak anaknya. Dan bagaimana seandainya para orangtua salah mendidik anak anaknya. Nilai moral ini dibungkus dalam cerita yang gelap dan berat, seolah menyuapi kita dengan kenyataan terburuk secara paksa. Worth it, really worth it!! Gue puas sekali sama dorama ini. Puasssss! Iinee~.... hahahahah

Anyway, semalem gue namatin dorama ini, dan pagi ini gue menemukan emak gue termehek mehek nonton ftv religi pagi pagi di sebuah stasiun tv di negri indah ini, tentang seorang anak perempuan yang lancang, semena mena dan berani menentang ibunya dan memperlakukan ibunya sampe kayak pembantu. Dan karena ini genre religi, gue nggak nonton sampai habis(cuma beberapa menit pertama) tapi mengasumsikan bahwa endingnya anak itu kena azab dan ibunya sedih nangis nangis, atau anak perempuan itu kena azab tapi terus minta maaf sama ibunya sehingga azabnya dicabut, atau si ibu meninggal dan si anak menyadari betapa pentingnya seorang ibu dalam hidupnya. 
Gue cuma melongo memandangi kotak elektronik itu... dan dalam hati "Oh,Okay...." 

Apakah pernah, kotak elektronik hiburan itu menghadirkan alasan tentang dibalik tokoh antagonis antagonis anak durhaka yang mereka ciptakan yang entah isi kepalanya dari apa sehingga bisa se kejam dan keji itu , apalagi sama ibu sendiri? Dan si ibu lemah di posisikan sebagai korban. Tokoh tokoh hitam dan putih. Yang jahat ya jahat aja, yang baik dan lemah ya begitu aja. Rata rata yang gue liat kalo di sinetron begini adalah ibu sama anak yang tinggal berdua karena ayahnya udah meninggal atau entah kemana. Sedangkal itu kah penggambaran mereka tentang seorang anak broken home atau yang kehilangan orangtuanya sehingga orangtua yang tersisa tidak mampu menghandle si anak tersebut? Pffffft..........Oh, okay.Sorry.







You Might Also Like

1 comments

  1. WAAAH KAKE NONTON DORAMA PAPORITKU

    iya aduh ini sukses bgt ngaduk2 perasaan.. :""

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images