Salon

14:56

Salon, berisi wanita wanita cantik yang anggun. Yang memoles pipi pipi mereka dengan serbuk serbuk ajaib.
Yang menegaskan garis garis mata dan merapikan barisan alis alis tipis.
Salon.
Harum. Semua hiruk pikuk seperti koreo. Lentik. Cantik. Berkelas tinggi setinggi hak hak pada sepatu mereka.

Lalu seorang wanita dengan sepatu olahraga duduk di sebelahku.
Sepatu olahraga yang tak jauh beda dari yang ku kenakan sehari hari.
Tapi dia tetap wanita. Dengan rambut cokelat teratur dan tubuh kecil yang ramping. Tubuh wanita. Yabg mana pria pria akan tertarik untuk melindungi tubuh kecilnya dari mara bahaya.

dia duduk di sebelahku. menunggu sebentar. hanya sebentar. tapi aku telah di tertawakan malaikat malaikat yang tak terlihat. aku telah ditertawakan oleh diriku sendiri.

tak lama ia beranjak pergi, aku memandangi sepatuku.
sepatu hijau lumut pemberian pamanku. sepatu bagus yang aku sukai.  sepatu model maskulin yang tak jauh beda dengan sepatu wanita tadi.
Lalu aku lihat celana jeansku,kaos yang ku kenakan. lalu aku meraba wajahku. hidungku. rambutku.
lalu aku memeluk tas ransel ku. tas ransel alay hasil eksperimen cat poster liburan semester lalu.

ah ya.
Aku tak pantas duduk disini.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images