Cantikcantikcantik.
Cantik itu bukan manis,
cantik itu bukan anggun,
cantik itu bukan misteri.

Cantik itu adalah dimana ketika kau berada dikerumunan,wajahmu paling mudah terlihat,paling mudah diingat dan paling mudah teridentifikasi.
Kalau manis, kau takkan memukau orang yang melihatmu, tetapi kau akan membuat orang orang yang melihatmu tersenyum,karena wajah manis nggak pernah membuat orang bosan. Wajah cantik?Mudah diingat dan mudah dilupakan.

kenapa lelaki mencari perempuan berwajah cantik,sih? Apa karena mereka adalah orang pertama yang kalian lihat diantara kerumunan?
Perempuan melihat pria dan menilai pria itu ganteng setelah mereka jatuh cinta,atau terpesona. Orang ganteng nggak selalu dicap ngganteng sama cewek cewek kalau bukan tipe nya.
Tapi perempuan? Lelaki tak butuh cinta untuk menilai kadar kecantikan wanita,pria tak butuh kasih sayang sehingga menilai wanita cantik atau tidak. Pria diatur oleh nafsunya, sedikit oleh hatinya *menurut saya,jadi para pria jangan tersinggung.

Karena alasan itu,mungkin banyak wanita wanita yang menjadikan "banyaknya" pria yang mengelilinginya,atau hanya melintasi hidupnya sebagai indikator,sebagai KKM untuk menilai dirinya cantik atau tidak. What the hell yo man, menjadikan lelaki sebagai batas KKM,haha standar nilai untuk kecantikan diri. Dan..mungkin itu yang sering membuat kita menilai seorang cewek "sok kecantikan banget" yaaa kalau dilihat dari list mantan mantannya,atau fans fans yang mengerubunginya.
Kalau cowok? Ayolah, di post sebelumnya pernah saya bilang bahwa fisik lelaki nggak begitu penting di mata wanita jika lelaki itu sudah menaklukkan hatinya.

Tapi kadang pria juga nggak tanggung tanggung menilai wanita. kalau jelek dibilang jelek,kalau cantik dibilang cantik.
Ah jadi ngelantur.

Yah, intinya,jangan bangga kalau kalian merasa cantik karena banyak lelaki disekeliling kalian. karena cantik dimata lelaki,hanya ditentukan oleh fisik.
Cantik, nggak abadi. Tapi jadilah diri sendiri,karena sampai kapanpuun kepribadianmu yang akan diingat oleh lelaki lelaki yang mengagumimu