Brainwashed atas nama cinta
21:09
Sejauh ini ada satu hal yang bergumpal gumpal dalam benak gue setelah merasakan yang namanya pacaran dan melihat teman teman gue yang pacaran.
Menurut gue cinta itu nggak buta. Karena lo akan tetap mandang fisik sebelum jatuh cinta. Bullshit yang bilang "cinta gak mandang fisik kok" bullshit terkampret.
Tapi cinta itu blackhole, yang menelan lo hidup hidup. Menelan otak lo dan daya pikir logis lo menjadi pentium paling rendah.
Pacaran itu menelan lo dan membuat kepribadian lo mengelupas. Lo akan jadi orang lain, bagi lingkungan lo, keluarga lo, dan bagi diri lo sendiri.
Lo akan ikut arus *terutama cewek* dan lo akan mengikuti cara hidup dia. Cara pandang lo untuk suatu masalah. Cara menyelesaikannya. Cara hidup lo deh bakalan berubah total. Karena lo kebiasaan ngikutin pacar lo. Terlebih buat yang polos polos odong yang jujur jujur aja sama pacarnya, pola hidupnya bakal terkontrol abis sama pacarnya. Brainwash atas nama cinta.
Gue bete inget inget dulu mantan gue ngotot mau merubah gue jadi lebih kalem dan feminim. What the hell?
Sayangnya gue terlalu keras kepala untuk itu. Dan gue bersyukur putus.
Tapi gue akui sempat berubah. Gue sempat menjadi orang lain. Yang melupakan nyokap gue dan tega ngebohong dengan beragam alasan. Gue jadi meninggalkan teman teman gue. Ngejauhin sahabat sahabat gue yang berkelamin cowok atas dasar takut dicemburui. Dan gue bego banget nurutin dia.
Gue jadi emosional. Cepet marah dan marah gue nggak terkontrol. Iam lost. And I can't find myself.
Yang gue nggak habis pikir adalah, ternyata cowok memiliki kepuasan tersendiri kalau bisa merubah pacarnya jadi lebih baik. Gue shock pas gue denger pengakuan salah satu temen ggue yang bergender pria dan dia menyukai itu. Ketika mantannya dulu yang tomboy abis dirubah jadi feminin.
"itu kan demi kebaikan dia"
Gue benci kalimat itu. Apakah jadi tomboy itu sesuatu yang salah dan harus diperbaiki? apa gaya hidup kita yang didikan orangtua kita sendiri itu salah di mata dia dan dia berhak merubahnya?
Sedangkan laki laki di bilang stop merokok akan bales sms kita dengan "iya aku ngga ngerokok kok" sambil keplas keplus di tongkrongannya.
Gue benci sama pria pria yang sok sok merubah ppacarnya. Dan ketika pacarnya sudah berubah dia akan bilang "kamu nggak kayak yang dulu. Kamu berubah" what the hell?
Iya Setelah kita berubah mati matian, demi tetap mendapatkan cahaya dari ppacar llo di tengah gelapnya balckhole cinta, setelah jatidiri lo dirusak, setelah lo di brainwash atas nama cinta, lo ditinggalkan. Dan llo kehilangan cahaya lo di dalam blackhole cinta. Dan menurut ggue proses move on itu proses perjuangan lo restart segala otak lo dan hidup lo dan menemukan diri lo lagi.
Lalu lo ppacaran lagi. Dan lo akan berubah jadi orang llain lagi. Alamaak siklus setan!
Lagian kenapa sih pengen bangwet ngerubah ceweknya? lo kata lo idup di dalem novel?
kalau lo ngerubah cewek lo yang tadinya ngerokok, nge drugs, liar, jadi stop ngerokok drugs dll nya sih oke. bagus bgt bahkan dapet pahala. tapi kalo ceweknya baik baik aja ; cmon, tomboy itu nggak dosa nggak dilarang nggak melanggar undang undang manapun dan nggak merugikan org lain.
terus mau dirubah? gapenting juga kaliiii -_- buang buang energi, toh nanti putus cewek itu bakal balik lagi ke jati dirinya yang dulu, yang artinya dia cuma pake topeng di depan si cowok yang sok merubahnya. ah ribet deh.
Gue bingung kenapa. Gue bingung kenapa kita saling merubah. Kenapa?!! Dan kenapa ada aja yang nurut sama pacarnya? Emang dia ngidupin lo? Bayarin kuliah lo sekolah lo?
Dan kalo nggak mau nurut lo akan ditinggalin. Terus? Ditinggalin gak bakal bikin lo mati kok.
Kalo statusnya udah suami okelah beda ceritanya. Tapi ini pacar bo, dan lo llebih nurut pacar lo daripada ibu lo sendiri.
Gue cuma melontarkan pikiran nggak jelas ini aja. Karena menurut gue pacaran itu bisa menghilangkan kepribadian lo. Bisa merusak diri llo yang sesungguhnya.
Rempong abis. Lo akan jadi orang lain.
Pacaran sehat bukan cuma tentang free sex. Tapi juga dimana hak hak lo nggak di kekang. Dimana lo bisa hidup dengan tetap lancar. Dimana lo nggak di sakiti secara fisik dan mental.
Menurut gue pacaran juga biar bisa lebih luwes menghargai perbedaan. Bisa tenggang rasa. Bisa berjalan sama sama tapi ngehargai satu sama lain. Bukan menarik salah satu ppasangannya ke dunia nya dan merombaknya habis habisan. Bukan ajang mesum gila gilaan.
Dan detik ini gue pikir angan angan gue itu terlalu naif.
Karena sepertinya pacaran itu adalah brainwahsed atas nama cinta.
Menurut gue cinta itu nggak buta. Karena lo akan tetap mandang fisik sebelum jatuh cinta. Bullshit yang bilang "cinta gak mandang fisik kok" bullshit terkampret.
Tapi cinta itu blackhole, yang menelan lo hidup hidup. Menelan otak lo dan daya pikir logis lo menjadi pentium paling rendah.
Pacaran itu menelan lo dan membuat kepribadian lo mengelupas. Lo akan jadi orang lain, bagi lingkungan lo, keluarga lo, dan bagi diri lo sendiri.
Lo akan ikut arus *terutama cewek* dan lo akan mengikuti cara hidup dia. Cara pandang lo untuk suatu masalah. Cara menyelesaikannya. Cara hidup lo deh bakalan berubah total. Karena lo kebiasaan ngikutin pacar lo. Terlebih buat yang polos polos odong yang jujur jujur aja sama pacarnya, pola hidupnya bakal terkontrol abis sama pacarnya. Brainwash atas nama cinta.
Gue bete inget inget dulu mantan gue ngotot mau merubah gue jadi lebih kalem dan feminim. What the hell?
Sayangnya gue terlalu keras kepala untuk itu. Dan gue bersyukur putus.
Tapi gue akui sempat berubah. Gue sempat menjadi orang lain. Yang melupakan nyokap gue dan tega ngebohong dengan beragam alasan. Gue jadi meninggalkan teman teman gue. Ngejauhin sahabat sahabat gue yang berkelamin cowok atas dasar takut dicemburui. Dan gue bego banget nurutin dia.
Gue jadi emosional. Cepet marah dan marah gue nggak terkontrol. Iam lost. And I can't find myself.
Yang gue nggak habis pikir adalah, ternyata cowok memiliki kepuasan tersendiri kalau bisa merubah pacarnya jadi lebih baik. Gue shock pas gue denger pengakuan salah satu temen ggue yang bergender pria dan dia menyukai itu. Ketika mantannya dulu yang tomboy abis dirubah jadi feminin.
"itu kan demi kebaikan dia"
Gue benci kalimat itu. Apakah jadi tomboy itu sesuatu yang salah dan harus diperbaiki? apa gaya hidup kita yang didikan orangtua kita sendiri itu salah di mata dia dan dia berhak merubahnya?
Sedangkan laki laki di bilang stop merokok akan bales sms kita dengan "iya aku ngga ngerokok kok" sambil keplas keplus di tongkrongannya.
Gue benci sama pria pria yang sok sok merubah ppacarnya. Dan ketika pacarnya sudah berubah dia akan bilang "kamu nggak kayak yang dulu. Kamu berubah" what the hell?
Iya Setelah kita berubah mati matian, demi tetap mendapatkan cahaya dari ppacar llo di tengah gelapnya balckhole cinta, setelah jatidiri lo dirusak, setelah lo di brainwash atas nama cinta, lo ditinggalkan. Dan llo kehilangan cahaya lo di dalam blackhole cinta. Dan menurut ggue proses move on itu proses perjuangan lo restart segala otak lo dan hidup lo dan menemukan diri lo lagi.
Lalu lo ppacaran lagi. Dan lo akan berubah jadi orang llain lagi. Alamaak siklus setan!
Lagian kenapa sih pengen bangwet ngerubah ceweknya? lo kata lo idup di dalem novel?
kalau lo ngerubah cewek lo yang tadinya ngerokok, nge drugs, liar, jadi stop ngerokok drugs dll nya sih oke. bagus bgt bahkan dapet pahala. tapi kalo ceweknya baik baik aja ; cmon, tomboy itu nggak dosa nggak dilarang nggak melanggar undang undang manapun dan nggak merugikan org lain.
terus mau dirubah? gapenting juga kaliiii -_- buang buang energi, toh nanti putus cewek itu bakal balik lagi ke jati dirinya yang dulu, yang artinya dia cuma pake topeng di depan si cowok yang sok merubahnya. ah ribet deh.
Gue bingung kenapa. Gue bingung kenapa kita saling merubah. Kenapa?!! Dan kenapa ada aja yang nurut sama pacarnya? Emang dia ngidupin lo? Bayarin kuliah lo sekolah lo?
Dan kalo nggak mau nurut lo akan ditinggalin. Terus? Ditinggalin gak bakal bikin lo mati kok.
Kalo statusnya udah suami okelah beda ceritanya. Tapi ini pacar bo, dan lo llebih nurut pacar lo daripada ibu lo sendiri.
Gue cuma melontarkan pikiran nggak jelas ini aja. Karena menurut gue pacaran itu bisa menghilangkan kepribadian lo. Bisa merusak diri llo yang sesungguhnya.
Rempong abis. Lo akan jadi orang lain.
Pacaran sehat bukan cuma tentang free sex. Tapi juga dimana hak hak lo nggak di kekang. Dimana lo bisa hidup dengan tetap lancar. Dimana lo nggak di sakiti secara fisik dan mental.
Menurut gue pacaran juga biar bisa lebih luwes menghargai perbedaan. Bisa tenggang rasa. Bisa berjalan sama sama tapi ngehargai satu sama lain. Bukan menarik salah satu ppasangannya ke dunia nya dan merombaknya habis habisan. Bukan ajang mesum gila gilaan.
Dan detik ini gue pikir angan angan gue itu terlalu naif.
Karena sepertinya pacaran itu adalah brainwahsed atas nama cinta.
1 comments
......*cengo*
ReplyDeleteSETUJU