Plain

10:22

Beberapa hari ini,setelah ibu saya dinyatakan memiliki kadar gula darah yang tinggi, mengidap diabetes, makanan rumah jadi cukup amburadul. Kami sekeluarga(?) nggak sih,cuma saya dan ibu saya,hahahaha, merombak berbagai lauk pauk,mengurangi kadar garam dan gula...dan pweeeh... saya merasa kembali ke sepuluh tahun lalu.

Deja vu gitu

Dulu,waktu ayah saya yang dinyatakan terkena diabetes, semua gula dan makanan manis manis diganti dengan yang bermerek "gula jagung" you what lah. Dari gula,kopi,susu,selai,dan tetek bengek lainnya. Semua jadi terasa aneh. Kadang saya nyicipin makanan ayah saya. Weeks, nggak ada rasanya. Tapi kadang ayah saya bandel. Tiba tiba semua jadi terasa plain, hambar. Nggak manis dan nggak asin. Ayah saya shock berat. Keadaan stroke,makan pun makin nggak enak. Saya bingung melihat keadaan yang seperti itu,toh saat itu saya juga nggak berfikir sampai situ. Jadi saya tenang tenang saja melihat ayah saya menderita.

Sekarang,melihat ibu saya makan makanan "plain" begitu,saya jadi kasihan sama ayah saya (telaaaaat) hahaha. Iya,rasanya nggak enak. Lo bahkan nggak mengecap rasa manis atau asin. yang dirasain ya bumbu utamanya,misalnya bawang putih ya itu yang dirasa.

Ya, suatu hari,kalau saya dinyatakan penderita diabetes pun saya nggak akan kaget. Mudah mudahan sih enggak ya. Tapi katanya keturunan. Apalagi kedua orang tua saya yang benar benar langsung mengidap penyakit tersebut. Dijamin suatu hari saya juga bakalan merasakan makanan plain itu.

Yaaaa....Nggak ada kesimpulan untuk tulisan ini,saya cuma lagi melantur

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images