Tersesat

17:26

Dari Cikini sampai Harmoni aku berlari
Tersengal, berhenti, kemudian berjalan cepat bak tentara gerak jalan
Satu langkah satu nafas
Jalan menjadi kelam
Kutelusuri penunjuk arah seolah aku ini mobil mewah
Menpaki trotoar trotoar 
Mencari jalan besar,mencari kendaraan berserakan, mencari bus untuk membawaku pulang
Perasaanku tercabik cabik, dan kepalaku kosong
Seperti bisu dan tuli aku melangkah cepat, mengabaikan bajaj bajaj lewat, mengabaikan dering telepon selulerku, mengabaikan mata manusia manusia yang kulewati teritorinya
Yang kucari hanya jalan besar dan bus untuk pulang
Dari Cikini sampai Harmoni
Aku dalam keadaan automatic
Otakku hanya mengirim sinyal pada kaki ku untuk terus melangkah cepat menyusuri penunjuk arah.
Shock. sisanya setengah jiwa dan tubuhku membeku. mulutku hanya menganga mengeluarkan karbon dioksida tanpa mampu bersuara.
Bahkan otakku tak mampu memerintahkan hatiku untuk berdzikir, meminta pertolongan pada yang Maha segalanya.
Aku hanya terus berjalan, terus dan terus.
Jiwaku dipukuli oleh kenyataan dan aku luluh lantak.
Yang bisa aku lakukan hanya pulang.

Siang itu aku melihat wanita bunuh diri, dan malam hari ku lewati anjing mati.
Membusuk di pinggir jalan, dan hanya segelintir orang memperhatikan
Aku menembus jalan jalan lebar
Membuat kakiku nyeri setengah mati
Rasanya aku ingin tenggelam, rasanya aku ingin tidur saja.
Aku ingin pergi dan melenyapkan sejarah diriku sendiri
Aku tidak ingin pernah ada dan menjalani adegan yang kejam ini
Aku ingin merobek naskah naskah Tuhan untukku, aku tak mau  berada dalam panggung kali ini

Hingga telepon genggamku berdering kesekian kali
Perempuan kesayanganku sewot diujung sana
Suaranya yang sudah kudengar semenjak aku lahir membangunkanku dari ketidakberdayaanku.
Aku menemukan abang ojek yang tak pernah kuingat rupanya
Tanpa menawar, aku langsung minta pulang, aku rela membayar berapapun tapi bawa aku pulang!

27 April 2012
Aku tersesat dalam perjalanan, tersesat dalam pikiranku sendiri
Otakku tenggelam oleh rasa sakit yang tidak nyata
Rasa sakit dalam dada, yang tak pernah berhenti hingga kini



You Might Also Like

1 comments

  1. keputusasaan, menyedihkan -____- tapi lucu yang pas abang ojeg, seakan-akan lo menemukan pangeran penyelamat saat itu, gue ngebayanginnya ketawa sendiri tir hahaha

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images