Hari ini

19:58

Itu dia.
Orang asing pertama yang duduk disebelah gue waktu kelas 1 SD. Sama sama nangis menghadapi guru super killer, sama sama stress dibentak bentak, sama sama nggelendot ke emak masing masing.
Itu dia, yang gue tangisin waktu ulangan,gara gara nyontek,dan sikut nya gue tusuk pake pensil *kejem ya hahaha
Iya,itu dia. Yang main ps kerumah gue tiap sabtu sama anak anak. Yang main layangan sama gue,yang balapan sepeda sama gue,yang curhat sama gue, yang sama sama ketawa ketawa sama gue.Yang itu,orang yang gue ijinin baca diary gue yang bego itu. Yang itu... dia yang itu.

Ketika sahabat lo, temen yang gila gilaan bareng lo dari kecil. sekarang udah jadi pria yang udah nggak bisa lo gandeng gandeng, nggak bisa lo peluk kalau dibonceng naik sepeda, nggak bisa dicubit cubit waktu main ps. Ketika dia sudah memiliki garis batas untuk menjadi pembatas. Ketika lo berdua menjaga jarak demi sebuah kesucian.
Bangkeeeee
Gue mau sahabat gue balik lagi. Gak apa apa gue nggak jadi pacarnya, gue nggak ngarep,tapi gue mau sahabat gue yang duluuu :'(
Mau temen main ps kaya dulu,temen main layangan,temen ngobrol ngalor ngidul enggak jelas.
Dia sahabat gue dari kecil. Tapi batas batas menjadikan dia berbeda. Dia, beda. Dia bukan dia yang dulu ketawa ketiwi. Dia adalah pria. laki laki dewasa. Dan nggak bisa sembarangan gue gandeng gandeng. Nggak bisa sembarangan gue cubit cubit.
Dan itu, menyakitkan saudara saudari.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images