Deskripsi

19:46

Tau kan itu? Film itu? Saya tidak terlalu muda untuk tidak tahu film itu.  Gini gini gue prodak '94 :p.
Tahun 2002, ketika film ini beredar dan dinikmati oleh orang orang dewasa disekitar saya, dimana saya  yang kelas 2 SD, umur sekitar 8 tahun cuma lholak lholhok. Penasaran sekali sama film ini. pada waktu  itu saya tidak  bisa nonton bioskop dengan bebas,karena masih dibawah umur,bahkan mungkin belum kenal betul apa itu bioskop.
Posternya selalu membuat saya bertanya, sebenarnya ini cerita tentang apa?

Sampai...suatu hari entah kapan, saya menemukannya disiarkan di stasiun televisi. Nonton gratis :p. hahaha. itu sajasaya malu malu setengah mati karena nonton bareng ibu dan om saya.

Saat menonton, saya benar benar speechless.
Dulu saya asal nonton. Dan saya  nggak tau alurnya. Nggak ngerti ceritanya apa.Yang saya tau, geng anak SMA, buku AKU nya Chairil Anwar, ekskul mading SMA, nonton konser,orang mau bunuh diri, cinta musikalisasiin puisi, endingnya ada ciumannya dan saya merasa aneh nonton itu,hahahha bego banget. saya dulu berfikir,film ini rumit. Film orang dewasa yang sulit dimengerti. Sekarang,ketika baca ulang sinopsisnya,dan scene scene yang melekat di otak saya mulai tersusun lagi, sebenernya ini cerita cukup mudah dimengerti. Dan saya mengerti. Dan saya pengen nonton lagi,tapi dimana dapet dvd nyaaa?

Dibandingin sekarang,cerita cinta seperti itu mungkin udah biasa. sudah banyak diangkat dan dibumbuin macam macam di sinetron,dan ftv sore sore. Tapi AADC? tidak akan pernah basi. Justru itu original nya dari cerita cinta di ftv ftv.
Menurut saya, film itu,masalah percintaannya tuh polos banget,. Lossss.... gimana ya, standar banget cinta cintaan anak SMA nya. Dimana kamu bingung antara sahabatmu, dan pacarmu,dan dari benci jadi cinta. Sekarang mah,widiih di sinetron lebih dibumbuin lagi. Di ftv apalagi. -__- ada yang rebutan cowok terang terangan, cowoknya ketuker,atau ceweknya ketuker.

Karena ke aslian dan cerita cinta yang yah apa adanya banget, ya kan?  Apa adanya banget, dramatisasi terasa pada endingnya yang dia mau pergi. Saya pernah dikritik waktu bikin cerpen sama si om GAL :p, itu cerpen yang saya bikin sampe terharu biru, endingnya si cewek mengetahui bahwa dia begitu mencintai si cowok. Namun ketika menyadari perasaannya, si cowok malah meninggal. Endingnya begitu. Dan saya inget banget banget banget, saya dikritik begini :
"Endingnya terlalu biasa.Dimana ketika tokoh A menyadari perasaannya pada tokoh B, salah satu dari tokoh tersebut hilang,pergi,atau meninggal"
Dan saya baru ngeh, cerita Cinta dan Rangga juga seperti itu. Ya, saya merasa dramatisasi bumbunya disitu aja. Yang lainnya,menurut saya polos polos aja.
Masalah benci jadi cinta, itu benar dapat dibuktikan dalam kenyataan dan banyak ditemui. Masalah mau bunuh diri? Banyak kok, anak anak SMA yang frustasi dan pengen bunuh diri karena broken home atau masalah masalah lain. Masalah geng cewek cewek yang sering beda pendapat, itu sesuatu yang umum dan terjadi di kehidupan nyata. NYATA. UMUM. SEDERHANA.

Yak, saya terpukau sama film ini karena ceritanya sederhana, tapi entah kenapa indah sekali di mata saya.Memberikan saya bayangan bayangan yang indah tentang masa SMA yang cerah ceria. Sederhana. Sesuatu yang umum tapi digambarkan begitu indah di film ini. Memancing saya untuk berimajinasi, dan tersenyum senyum.  KEREEEN :D

Itu adalah mimpi saya, ketika SD. Masuk SMA saya ingin berteman,eksul mading, dapat cowok yang seganteng Rangga :p yang nenteng nenteng buku AKU, cool,dan sebagainya yang indah indah hahaha. Bisa nonton konser pensi seperti Cinta dkk. Ke cafe, musikalisasiin puisi sekeren itu.
And hell yeah, dari segabrek mimpi mimpi saya itu, saya mendapatkan 1,masuk ekskul mading. Tapi,sampai saya turun jabatan saya belum menemukan kegiatan mewawancarai pemenang lomba puisi yang ganteng dan cool hahaha.

Cowok?Seganteng Rangga, bawa bawa buku AKU? Laki laki puitis? hahaha yang saya temuin malah psikopat -__-
Ramai? Happy? Cinta? Masa remaja?
Remuk mimpimimpi saya disini.
Hancuuur.

Tas seberat lebih dari 1 kg, PR dengan nomor beranak, ulangan dikebut terus, dan STANDAR NILAI 7,5. Yap. Tak ada waktu untuk Rangga. Tak ada waktu ber haha hihi. Tak ada waktu bunuh diri. Tak ada waktu ke cafe cafe. Tak ada waktu tertawa lega. Tak ada waktu. Tak ada.

Tapi saya nggak bisa menyesal atau marah atau gimana. Masa SMA, yang dideskripsikan,yang dialami,yang ddijalani  setiap manusia berbeda,yakan?
Sayangnya,masa SMA saya tidak se ceria itu. tidak se heboh itu.

Ya, film ini memukau saya bertahun tahun. Dan dengan kesederhanaannya bikin saya bermimpi. Mimpi.Mimpi.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images