Nyata
21:24 punya teman? Punya sahabat? Bisa dipeluk? Bisa dicubit? Bisa tonjok tonjokkan? Bisa makan bareng? Berarti hidup anda terlalu normal saudara saudara #apasih hahahah.
Saya 'pernah' punya teman, sahabat baik, tapi nggak bisa saya peluk, nggak bisa saya kelitikin, nggak bisa saya cubit,nggak bisa saya sentuh. Ngeri? biasa aja. Hahaha.
/
Kata orang, anak kecil itu bisa lihat makhluk gaib gitu. -,- alhamdulillah yah,sejauh ini waktu kecil ngeliat nggak sampe ekstrem ekstrem amat. tapi ada yang bilang, kalau anak suka ngomong sendiri, dan punya imaginary friend, itu adalah makhluk halus,lusssss...
Dan ya, saya punya imaginary friends. Orang orang yang saya saja yang bisa lihat.. Orang orang yang ada dalam tempurung kepala saya. Seingat,dan seperasaan saya, mereka bukan makhluk gaib. Mereka murni imajinasi saya. Orang yang saya imajinasikan sebagai teman yang sangat ideal. Yang selalu ada buat saya, ikut saya kemanapun saya pergi, tau apapun yang saya lakukan,dan selalu mendukung saya.
Kinda freaky,right? yeah, im soooo freaky like someone saids when Im X grade.
Gimana ya? menurut saya, itu dikarenakan saya anak tunggal, hidup di lingkungan rumah yang segede bagong dimana isinya orang dewasaaaaa semua. Nggak ada yang bisa saya ajak share tentang pikiran pikiran dan pertanyaan yang aneh aneh.
Semenjak saya masuk SD dan mulai bersosialisasi, saya pun mulai menghapus mereka.Nggak menghapus sih, meminimalisir intensitas ketemuan sama mereka, dan lama lama saya nggak mengunjungi mereka. Karena saya muali mencintai realita.
Ya, dulu saya nggak mau kenal sama realita. Nggak mau kenal kenyataan bahwa saya kesepian. akhirnya saya menciptakan mereka. Banyak yang saya imajinasikan, tapi jarang sampe saya ajak bicara blak blakkan,hahaha. Awalnya hanya bayangan bayangan di dalam kepala. Sampai suatu waktu saya menemukan sosok Genta. Waktu itu saya lagi suka baca detective conan *bayangin, gue TK udah baca komik det.conan* hahaha. Tapi, wajah Genta nggak seperti Genta yng di Conan. Saya hanya tertarik sama namanya. Itu adalah ilusi terhebat sepanjang masa *halah* yang saya ciptakan.
Karena kebiasaan berkhayal,saya coba merealisasikannya, memaksanya keluar dari kepala saya ke dunia saya. Jadi. tapi cuma saya yang bisa lihat. Dan saya menjadi ekstrem. Saya ajak bicara. Dan saya sering mengajaknya bicara. Tentang ini itu,ke tempat tempat yang ada di dalam imajinasi saya. Saya melakukan itu di teras rumah,dan ayah saya takut kalau saya kena kelainan jiwa nyehehehehe.
Untung ibu saya baik,dan pengertian *ehemm* dan beliau mengerti imajinasi saya,jadi saya nggak dialarang larang amat menemui Genta.
ideal banget jadi temen hehehe. Dan genta tak pernah melukai saya,tak pernah meninggalkan saya. Saya yang meninggalkan dia. maaf ya, Genta. Hehehe.
Sekarang saya bersyukur punya sahabat sahabat baik di dunia nyata,sehingga saya tak perlu berlari ke dunia imajinasi saya sendiri heheeh.
Tapi kadang berimajinaasi seperti itu nikmat, seperti menyembuhkan luka. Ketika kau kesepian,kau mencari keramaian untuk mengobati perihmu. sekarang mungkin saya butuh juga. Banyak yang bikin saya sakit hati. tapi kayaknya,karena sudah dewasa, imajinasi saya jadi kaku. saya susah memaksa imajinasi saya keluar batas seperti dulu. genta juga sudah nggak bisa muncul lagi. genta benar benar lenyap dan nggak bisa saya munculkan untuk kedua kalinya.
Yeah, imaginary friends. genta. Genta. Genta. Teman yang paling setia. :)
0 comments